Hal itu mengingat mayoritas pembeli di segmen menengah mayoritas memanfaatkan fasilitas kredit, yakni kredit pemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA). “Tenornya bisa mencapai berkisar 15-20 tahun, sedangkan jika cicilan ke pengembang maksimal empat tahun,” jelas Agung. Selain itu, tambah dia, pihaknya kian gencar menggaet mitra dari pihak ketiga untuk mengembangkan bisnis di kawasan proyek APL.
Mitra yang diajak menggarap itu memiliki spesialiasi tertentu terutama dalam menggarap fasilitas penunjang atau area komersial. “Misal, kami mengandeng Kawan Lama untuk proyek di Podomoro Park Bandung. Kawan Lama membeli lahan seluas 1,5 hektare di proyek itu untuk mendirikan fasilitas komersial,” jelas Agung.
Khusus di PGV, Cimanggis, jelasnya, mengusung konsep transit oriented development (TOD). Proyek properti itu disinergikan dengan angkutan umum massal kereta ringan (light rail transit/LRT) dan bus. Agresifnya pembangunan infrastruktur di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi imbas pada sektor properti.