Forpronews – Feng Shui adalah suatu ilmu yang masih terdengar asing bagi banyak orang di Indonesia, sering kali dikonotasikan seperti mistik atau tahayul. Namun sebenarnya Feng Shui itu sendiri berasal dari kebudayaan China sejak 5000 tahun yang lalu. Istilah awalnya disebut sebagai Kan Yue, Kan artinya adalah langit dan Yue artinya bumi, dan keduanya menunjuk kepada keberadaan Qi (Chi) atau energi.
Master Yang Yung Sung yang hidup pada dinasti Tang banyak mengajarkan aliran bentuk dan ilmu tentang Feng Shui ini kepada murid-muridnya, yang menyebar turun temurun hingga saat ini. Feng Shui atau Hong Shui ini menjadi suatu warisan budaya yang sangat berharga dan menjadi legenda tradisi bagi kebanyakan masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, karena benar, nyata dan dapat berfungsi untuk meningkatkan kehidupan, kesehatan dan keberuntungan.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi Feng Shui yaitu faktor langit yang merupakan sesuatu yang tidak dapat berubah dan berhubungan dengan tanggal lahir (shio dan unsur) serta perjalanan waktu. Faktor bumi meliputi energi di lingkungan seseorang, energi muncul dari bangunan atau bisa juga melalui orang lain. Faktor manusia meliputi perilaku dan pendidikan, termasuk amal ibadah, ketekunan, pengalaman hidup, komunitas, motivasi dan lainnya.
Berdasarkan filosofi Tiongkok tersebut, “Nasib” berupa kesuksesan ataupun kegagalan seseorang sangat dipengaruhi oleh ketiga faktor yaitu Langit, Bumi dan Manusia. Beranjak dari filosofi ini, maka setiap pergantian tahun, merupakan bagian dari faktor langit dan membawa dampak bagi setiap orang dilihat dari shio dan unsur lahir.
Hidup ini sendiri merupakan suatu perjalan kehidupan yang panjang, seolah seperti tanpa ujung, namun layaknya sebuah perjalanan, selalu melewati berbagai hal terkait dengan retorika kehidupan. Setiap tindakan pasti akan memiliki implikasi dan konsekuensi tersendiri.