Home Agro & Budidaya Digitalisasi Pengelolaan Tambak Udang

Digitalisasi Pengelolaan Tambak Udang

770
0
Forpronews – Setelah pembahasan tentang udang vaname dan lobster yang telah diterbitkan dalam serial tulisan yang lalu, kini disambung dengan tata cara niaga persyaratan HACCP untuk eksport.
Selanjutnya kita akan membahas tentang Manajemen Budidaya udang di tambak. Sangat banyak petambak yang mengandalkan pada kemampuan dan kebiasaan kerja sehari-hari yang telah berjalan sejak lama, namun kepandaian secara otodidak tersebut tidak bisa diturunkan kepada anak maupun staf pekerja dilapangan.
Apabila dipaksakan maka akan ada resiko kegagalan panen yang bisa terjadi, karena dengan sistem tata kelola konvensional pasti akan membutuhkan energi dan waktu yang lebih banyak, hanya untuk memantau kondisi tambak setiap hari. Terlebih pada saat musim hujan maka hal ini akan menambah beban pekerjaan tambahan para petambak karena kadar air garam yang berubah dan bisa turun dengan drastis bila terjadi hujan lebat, harus dapat segera diatasi agar udang tidak menjadi stress.
Budidaya sistem lama ini menjadi subjektif karena berbeda petambak bisa jadi memiliki perbedaan penilaian. Adanya pemantauan budidaya dengan melakukan pencatatan kondisi tambak dan perlakuan ke tambak menghasilkan data, dan data tersebut menjadi objektivitas dalam budidaya.
Memantau kondisi air, berikut suhu, kandungan oksigen terlarut, kadar air garam (salinitas) dan pH bisa dilakukan secara terintegrasi baik dengan hardware (alat ukur kualitas air) maupun software (sistem manajemen hasil pengukuran dan data budidaya lainnya). Alat tersebut bernama Baruno.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here