Forpronews – Listrik merupakan satu sumber energi pokok untuk memenuhi kebutuhan setiap rumah tangga dan industri di seluruh dunia. Kebutuhan listrik ini juga sangat vital sebagai penggerak perekonomian dan merupakan obyek vital yang harus dijaga kinerjanya, baik dari sisi penyedia daya, jaringan distribusi hingga distribusi ke masyarakat pengguna.
Saat ini Indonesia sudah menyediakan listrik bagi rakyatnya, meski harus diakui bahwa belum seluruh daerah di Indonesia bisa mendapatkan aliran listrik, tetapi kebutuhan rumah tangga maupun dunia industri, sebagian besar telah teraliri listrik dari PT PLN ({Persero), beberapa sumber daya dihasilkan dari PLTA, PLTU, PLTG, PLTMG, PLTD, PLTP, PLTB, PLTS, PLTGB selain itu beberapa perusahaan swasta juga telah bekerja sama dengan PT {PLN (Persero) untuk memasok dan menjual listrik yang dihasilkannya, baik dari PLTU, PLTD, PLTB maupun dari energi terbarukan lainnya.
Perkembangan saat ini pada energi terbarukan, salah satunya dari Panel Surya, dimana sudah dikenal sejak tahun 1990an dalam skala esklusif dan harga per Watt nya masih berikisar USD 5,0 sehingga sulit bisa terjangkau oleh banyak kalangan.
Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan juga meningkatnya permintaan, maka sesuai dengan hukum pasar, maka harga juga secara otomatis sudah mulai turun banyak hingga sekitar 20 juta Rupiah per Kilowatt, sehingga sangat menarik untuk dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan listrik yang semakin hari terus semakin meningkat. Pertumbuhan kebutuhan listrik di Indonesia bertambah berkisar 9% pertahun.
Pada penggunaan Panel Surya yang mengandalkan sumber energi dengan penyerapan sinar matahari pada bidang datarnya yang umumnya berwarna biru tua, panel solar terbuat dari bahan dasar monocrystaline atau polycrystaline yang mampu menghasilkan listrik langsung dengan menyerap energi dari sinar matahari, bebas polusi, bebas BBM, dan bebas perawatan (dalam kondisi tertentu). Listrik yang dihasilkan juga sangat bergantung dari cuaca dan intensitas sinar matahari, pada jam pagi hingga sekitar jam 9, maka listrik yang dihasilkan baru sekitar 40-70% dan puncaknya pada sekitar 9 keatas hingga jam 2-3an dan listrik yang dihasilkan bisa mencapai 100%, kemudian menurun kembali setelah jam 3 keatas, listrik yang dihasilkan sekitar 40-60%.
Pada umumnya pemasangan listrik dengan Panel Surya ini dikenal dengan 2 sistim yaitu on-grid reguler dan on-grid hybrid, perbedaan dari keduanya adalah pada hybrid mengunakan baterai sebagai penyimpanan daya listrik yang dihasilkan melalui panel surya, jumlah daya tersimpan tergantung pada berapa jumlah batre bank yang digunakan, pada sistim ini digunakan Inverter, yaitu trafo yang merubah daya dari arus listrik DC menjadi AC 220V dan sumber daya diambil dari batre, yang sebelumnya telah menyimpan daya listrik yang dihasilkan dari panel surya, untuk dapat digunakan menghidupkan berbagai peralatan listrik yang ada.
Sedangkan pada on-grid reguler tidak menggunakan batre, tetap menggunakan inverter untuk merubah daya DC dari Panel Solar menjadi AC 220V, yang kemudian disambungkan ke Panel Penerima Daya dan terkoneksi ke Sekring Pembatas yang baru.